Tahapan Kuliah Kedokteran Secara Umum

Kuliah kedokteran adalah kuliah yang tahapannya cukup banyak lho. Sebelum masuk jurusan ini, baca dulu tahapan kuliah kedokteran berikut ini.
Tahapan Kuliah Kedokteran

Bagi kamu yang ingin melanjutkan kuliah, sudahkah kamu memilih jurusan atau program studi? Pasti kamu memilih jurusan yang prospek kerjanya jelas dan menjanjikan, bukan? Sudah menjadi rahasia umum, jika jurusan kedokteran menjadi salah satu jurusan yang paling diminati karena prospek kerjanya yang sangat menjanjikan.

Meskipun begitu, kamu harus tahu bahwa jurusan kedokteran juga terkenal mempunyai masa pendidikan yang sangat lama. Apakah kamu sanggup? Mahasiswa kedokteran biasanya membutuhkan waktu 7-10 tahun untuk memperoleh Surat Izin Praktik (SIP).

Lantas, apa saja tahapan yang harus kamu lalui untuk menjadi seorang dokter? Alangkah baiknya jika kamu dan kita, membahas bersama hal ini.

Definisi Jurusan Kedokteran

Jurusan kedokteran merupakan pendidikan untuk mempersiapkan dan membekali mahasiswa dengan berbagai ilmu yang diperlukan untuk memasuki bidang kedokteran.

Dua tahun pertama di jurusan kedokteran disebut sebagai fase praklinis. Pada fase ini, kamu akan mempelajari struktur dan fungsi normal sistem manusia, materi sains dasar, hingga konsep pemeriksaan fisik.

Kemudian, memasuki fase klinis selama dua tahun terakhir di jurusan kedokteran. Kamu akan menjalani kepaniteraan di lingkungan rawat inap dan rawat jalan sekitar 4-12 minggu. Nantinya, kamu bekerja di bawah pengawasan dokter yang bertugas atau residen.

Tahapan Menjadi Dokter di Indonesia

Menjadi seorang dokter bukanlah perjalanan yang singkat. Ada banyak tahapan yang harus kamu lalui selama bertahun-tahun. Apa saja sih tahapan tersebut? Yuk simak bareng-bareng:

1.  Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Langkah pertama yang harus kamu lalui untuk menjadi dokter adalah menempuh dan menyelesaikan studi hingga mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked. Untuk menyelesaikannya, kamu membutuhkan waktu 3,5-4 tahun.

Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal

Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.

Berbeda dengan program studi lain yang menggunakan satuan kredit semester (SKS), jurusan kedokteran menggunakan sistem blok. Setiap bloknya mempelajari satu sistem tubuh manusia secara menyeluruh, seperti neurologi, kulit, pediatri, dan lain sebagainya. Selain itu, ada tiga ujian yang akan kamu kerjakan, antara lain:

  • Ujian Teori Tertulis: Ujian ini berisi ratusan soal pilihan ganda yang harus kamu kerjakan di setiap akhir blok.
  • Ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination): Ujian OSCE berisi ujian praktik. Kamu harus mendiagnosa penyakit dari studi kasus yang disiapkan di depan dokter penguji
  • Ujian OSCA (Objective Structured Clinical Assessment): Berbeda dengan ujian teori tertulis dan OSCE, ujian OSCA berfokus pada ujian lisan

2.  Koas atau Dokter Muda

Setelah lulus sebagai S.Ked., bukan berarti kamu bisa langsung menjadi dokter. Masih ada program profesi yang disebut co-ass (co-assistant) atau koas. Program ini membutuhkan waktu 1,5-2 tahun dengan menjalani rotasi di berbagai stase rumah sakit. Mulai dari stase kebidanan, penyakit dalam, pediatri, bedah, THT, dan lain sebagainya.

Pada tahap ini, kamu akan mempelajari kasus medis dari Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung. Fase koas cukup menguras energi karena ada stase yang mewajibkan jaga malam.

Koas termasuk bagian dari masa studi. Jadi, jangan berharap gaji besar ya karena kamu harus tetap membayar biaya kuliah selama koas.

Di akhir masa koas, ada ujian mini clinical evaluation exercise (mini-CEX). Kamu harus melakukan wawancara, pemeriksaan, analisis, pemberian resep di depan dokter preceptor, dan ujian yang berhubungan dengan stase tertentu, seperti membaca foto rontgen di stase radiologi.

3. Ujian Sertifikasi

Setelah menyelesaikan koas, kamu harus menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Ujian yang dilaksanakan empat kali dalam setahun ini untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (Serkom). Jika lulus, kamu diizinkan mengambil sumpah dokter dan mendapatkan gelar Dokter (dr.).

4.  Internship

Meskipun telah mendapat gelar Dokter, kamu tidak akan mendapatkan izin praktik jika belum menjalani internship. Internship bertujuan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP).

Internship dilakukan selama satu tahun dengan rincian 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di puskesmas di bawah naungan dokter senior. Internship termasuk program pemerintah. Jadi, kamu bisa mendapatkan gaji dari pemerintah.

Setelah menyelesaikan masa internship, kamu bisa mengajukan SIP secara mandiri atau mencari peluang karier di berbagai instansi sesuai minatmu. Kamu juga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya untuk mendapatkan gelar dokter spesialis.

5.  Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS)

Tahapan terakhir yang harus kamu lalui adalah Pendidikan Program Dokter Spesialis atau PPDS. Tahapan ini tidak wajib ya. PPDS hanya ditujukan bagi kamu yang ingin mempunyai spesialisasi khusus.

Nah, melalui PPDS kamu akan mempelajari bagian tubuh tertentu beserta penyakitnya selama 4-6 tahun. Semakin sulit bidang yang kamu ambil, maka semakin lama juga waktu yang kamu tempuh. Jika kamu melanjutkan pendidikan ini maka akan dijuluki residen. Berikut macam-macam spesialisasi PPDS di Indonesia yang harus kamu ketahui:

1) Dokter Spesialis Anak (Sp. A)

2)  Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP)

3)  Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)

4)  Dokter Spesialis Bedah (Sp.B)

5)  Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)

6)  Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (Sp.KJ)

7)  Dokter Spesialis Bedah Mulut (Sp.BM)

8)  Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan – Kepala Leher (Sp.THT-KL)

9)  Dokter Spesialis Saraf atau Neurolog (Sp.S)

10)  Dokter Spesialis Andrologi (Sp.And)

11)  Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (Sp.BTKV)

Itulah informasi mengenai tahapan menjadi dokter. Gimana, sudah siap menempuh perjalanan menjadi seorang dokter? Pastikan setiap langkahmu terencana dengan baik ya! Semangatt

Baca juga: