Latar Belakang Proposal Penelitian: Struktur dan Contoh

Begini struktur latar belakang proposal penelitian. Dijelaskan juga urgensi dan konteks penelitian agar lebih terarah dan sistematis.
Latar Belakang Proposal Penelitian

Proposal penelitian memiliki struktur penting yang membantu dalam merancang penelitian secara sistematis. Salah satu bagian utamanya adalah latar belakang, yang berfungsi memberikan gambaran awal tentang alasan penelitian dilakukan. Latar belakang menjelaskan urgensi penelitian serta konteks permasalahan yang ingin diselesaikan, sehingga penelitian menjadi lebih terarah dan memiliki dasar yang jelas.

Selain itu, bagian ini juga membantu meyakinkan pihak terkait bahwa penelitian tersebut penting dan layak dilakukan. Selain latar belakang, terdapat bagian lain seperti rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan tinjauan pustaka.

Setiap bagian memiliki peran dalam memastikan penelitian berjalan sesuai metode yang dirancang. Dengan struktur yang jelas, proposal penelitian membantu peneliti merencanakan penelitian secara sistematis dan mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan. Baca juga mengenai “Sistematika Proposal Penelitian” agar lebih tau pentingnya latar belakang ini.

Oleh karena itu, setiap bagian, terutama latar belakang, harus ditulis dengan sistematis agar memberikan pemahaman yang komprehensif.

Pengertian Latar Belakang

Latar belakang memiliki pengertian dan penjelasan baik menurut para ahli, maupun secara umum, berikut penjelasannya. Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang dalam proposal penelitian menurut para ahli dan secara umum:

1. Menurut Para Ahli

Latar belakang dalam proposal penelitian merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi dasar dalam menjelaskan mengapa suatu penelitian dilakukan. Beberapa ahli mendefinisikan latar belakang penelitian sebagai berikut:

a. Sugiyono (2018) menjelaskan bahwa latar belakang penelitian adalah bagian yang berisi gambaran awal mengenai permasalahan yang akan dikaji, didukung oleh data dan teori yang relevan untuk memperkuat alasan penelitian dilakukan.

b. Nasution (2017) menyebutkan bahwa latar belakang penelitian harus mampu menjelaskan fenomena yang terjadi di lapangan sehingga pembaca memahami urgensi penelitian tersebut.

c. Arikunto (2019) berpendapat bahwa latar belakang harus memberikan informasi yang mendalam tentang kondisi saat ini dan alasan perlunya penelitian lebih lanjut dalam bidang tersebut.

d. Creswell (2014) dalam pendekatan penelitian ilmiahnya menyatakan bahwa latar belakang harus menjelaskan kesenjangan penelitian sebelumnya dan bagaimana penelitian yang diajukan dapat mengisi celah tersebut.

Berdasarkan pandangan para ahli, dapat disimpulkan bahwa latar belakang penelitian harus didukung oleh data, teori, serta fakta yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut memang perlu dilakukan.

2. Secara Umum

Secara umum, latar belakang dalam proposal penelitian berfungsi untuk memberikan gambaran awal tentang suatu permasalahan yang akan diteliti. Latar belakang harus ditulis secara runtut agar pembaca memahami alasan penelitian dilakukan. Beberapa aspek penting yang harus ada dalam latar belakang penelitian secara umum adalah:

a. Identifikasi Masalah

  • Menggambarkan fenomena yang menjadi perhatian peneliti.
  • Menyajikan data atau fakta yang mendukung adanya permasalahan.

b. Kesenjangan Penelitian Sebelumnya

  • Menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya belum menjawab sepenuhnya permasalahan yang ada.
  • Memberikan alasan mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan.

c. Urgensi dan Manfaat Penelitian

  • Menjelaskan manfaat penelitian baik dari segi akademik maupun praktis.
  • Menyebutkan siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian.

d. Pendekatan dan Ruang Lingkup Penelitian

  • Memberikan gambaran umum mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian.
  • Menjelaskan ruang lingkup penelitian agar lebih fokus dan terarah.

Dengan memahami pentingnya latar belakang dalam proposal penelitian, seorang peneliti dapat menyusun proposal yang lebih sistematis dan dapat diterima oleh pihak akademik maupun lembaga penelitian.

Mengapa Latar Belakang Harus Dibuat dengan Benar?

Latar belakang dalam proposal penelitian merupakan bagian yang sangat penting karena berfungsi sebagai dasar yang menjelaskan alasan dan urgensi penelitian.

Latar belakang yang ditulis dengan baik akan membantu proses penelitian menjadi lebih sistematis dan mudah dipahami oleh pembaca, termasuk dosen pembimbing. Berikut beberapa alasan mengapa latar belakang harus dibuat dengan benar:

1. Mempermudah Melakukan Penelitian

Latar belakang yang jelas akan membantu peneliti dalam memahami arah dan tujuan penelitian. Dengan adanya identifikasi masalah yang tepat, peneliti dapat menentukan langkah-langkah penelitian yang lebih sistematis. Selain itu, latar belakang yang baik juga membantu dalam memilih metode penelitian yang sesuai serta memperkirakan kendala yang mungkin dihadapi selama penelitian berlangsung.

2. Mempermudah Mahasiswa Menyusun Argumentasi

Dalam proposal penelitian, mahasiswa harus mampu menjelaskan mengapa topik yang dipilih layak untuk diteliti. Latar belakang yang kuat akan memberikan dasar yang logis dan akademis dalam menyusun argumentasi.

Dengan adanya data, fakta, dan teori yang relevan, mahasiswa dapat meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang diajukan memiliki nilai penting dan tidak dilakukan tanpa alasan yang jelas.

3. Mempermudah Mahasiswa Menulis dengan Struktur yang Benar

Penulisan latar belakang yang baik membantu mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian dengan sistematika yang benar.

Latar belakang yang terstruktur dengan baik akan membantu dalam merumuskan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian. Jika latar belakang sudah ditulis dengan jelas, maka bagian-bagian lainnya dalam proposal penelitian juga akan lebih mudah untuk disusun.

4. Menentukan Relevansi Penelitian

Setiap penelitian harus memiliki relevansi dengan permasalahan yang ada dalam dunia akademik atau masyarakat. Latar belakang yang baik akan menunjukkan keterkaitan penelitian dengan isu-isu yang sedang berkembang serta bagaimana penelitian tersebut dapat memberikan solusi atau pemahaman baru terhadap suatu masalah.

Dengan demikian, penelitian akan lebih bernilai dan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi ilmu pengetahuan atau praktik di lapangan.

5. Meyakinkan Pembaca

Proposal penelitian harus mampu meyakinkan pihak yang akan menilai atau menyetujui penelitian, salah satunya adalah dosen pembimbing.

Latar belakang yang ditulis dengan baik akan menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diteliti. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas proposal dan meningkatkan peluang disetujuinya penelitian.

6. Memperlihatkan Research Gap

Latar belakang yang baik harus mampu menunjukkan research gap atau celah penelitian yang belum banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya.

Dengan memperlihatkan aspek unik atau hal baru yang ditawarkan dalam penelitian, mahasiswa dapat menunjukkan bahwa penelitian mereka memiliki kontribusi yang berbeda dari penelitian terdahulu. Hal ini penting untuk memperkuat justifikasi penelitian dan menarik perhatian pembaca atau pihak yang akan menilai proposal.

Struktur Latar Belakang untuk Proposal Penelitian

Latar belakang dalam proposal penelitian memiliki struktur yang sistematis agar dapat menjelaskan dengan jelas mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan. Struktur ini membantu peneliti dalam menyusun argumentasi yang kuat serta memberikan dasar bagi bagian-bagian lain dalam proposal. Berikut adalah struktur utama dalam latar belakang penelitian:

1. Identifikasi Masalah

Bagian pertama dari latar belakang berisi pengenalan terhadap permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Identifikasi masalah ini harus menggambarkan situasi yang terjadi saat ini serta alasan mengapa permasalahan tersebut penting untuk dikaji lebih lanjut.

Peneliti biasanya menyajikan fenomena yang terjadi di masyarakat atau di bidang ilmu tertentu, didukung dengan data atau fakta yang relevan.

2. Data dan Fakta Pendukung

Setelah mengidentifikasi masalah, bagian selanjutnya adalah menyajikan bukti pendukung yang memperkuat urgensi penelitian. Data ini bisa berasal dari hasil penelitian sebelumnya, laporan statistik, berita, jurnal ilmiah, atau sumber kredibel lainnya. Penyertaan data yang valid membantu meyakinkan pembaca bahwa masalah yang diangkat memang nyata dan perlu diteliti lebih lanjut.

3. Kesenjangan Penelitian (Research Gap)

Bagian ini menjelaskan mengapa penelitian yang diusulkan penting dengan menyoroti celah atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya.

Peneliti harus menunjukkan bahwa ada aspek tertentu dari topik yang belum banyak dikaji atau ada perbedaan temuan yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Dengan menyoroti research gap, penelitian yang diajukan akan terlihat lebih relevan dan memiliki kontribusi baru dalam bidang keilmuan.

4. Urgensi dan Manfaat Penelitian

Setelah menguraikan kesenjangan penelitian, peneliti perlu menjelaskan urgensi penelitian, yaitu mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan saat ini. Urgensi ini bisa berdasarkan kebutuhan akademik, kebijakan, atau kebutuhan praktis di masyarakat. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan manfaat penelitian, baik dari segi akademik maupun praktis.

5. Tujuan Penelitian

Sebagai penutup, latar belakang biasanya diakhiri dengan penjelasan singkat mengenai tujuan penelitian. Tujuan ini dirumuskan berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan kesenjangan penelitian yang telah ditemukan. Bagian ini akan mengarah pada rumusan masalah yang lebih spesifik dalam proposal penelitian.

Struktur latar belakang yang sistematis membantu dalam menyusun proposal penelitian yang kuat dan terarah. Dengan menjelaskan masalah, menyajikan data pendukung, menunjukkan research gap, serta menjelaskan urgensi dan manfaat penelitian, peneliti dapat meyakinkan pembaca bahwa penelitian ini layak dilakukan.

Contoh Latar Belakang Proposal Penelitian Singkat

Judul: Pengaruh Pola Makan Terhadap Risiko Diabetes pada Remaja

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang semakin meningkat di kalangan remaja. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi diabetes pada usia muda mengalami peningkatan signifikan dalam satu dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup, terutama pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak.

Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas hubungan antara pola makan dan diabetes pada orang dewasa. Namun, penelitian yang secara khusus meneliti bagaimana pola makan memengaruhi risiko diabetes pada remaja masih terbatas. Sebagian besar remaja tidak menyadari bahwa kebiasaan makan mereka saat ini dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang. 

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sejauh mana pola makan berperan dalam meningkatkan risiko diabetes pada kelompok usia ini. Penelitian ini penting untuk memberikan wawasan mengenai kebiasaan makan remaja dan bagaimana hal tersebut dapat dikaitkan dengan risiko diabetes. 

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya pencegahan diabetes sejak usia dini, baik melalui edukasi gizi maupun intervensi pola makan yang lebih sehat. Dengan demikian, penelitian ini dapat berkontribusi dalam menekan angka kejadian diabetes pada generasi muda di masa mendatang.

Baca juga: