Persiapan untuk kuliah di luar negeri terutama dengan harapan mendapatkan beasiswa LPDP jelas jauh lebih sulit dibanding persiapan kuliah di dalam negeri. Karena ada banyak dokumen yang harus dipersiapkan, termasuk study plan.
Namun, jangan khawatir, Duniakampus.id punya tips dan contoh yang dapat membimbingmu dalam membuat study plan yang menarik untuk bisa lolos beasiswa LPDP. Tapi, sebelum membahasnya lebih lanjut, ketahui dahulu apa itu study plan.
Apa itu Study Plan?
Study plan adalah dokumen yang umumnya diminta saat mengajukan beasiswa internasional. Dokumen ini berisi penjelasan tentang rencana pendidikanmu serta langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk mencapainya.
Dalam study plan, kamu perlu menguraikan dengan jelas mengapa kamu memilih program studi tertentu, apa motivasimu, dan bagaimana studi tersebut akan membantu perkembangan karirmu di masa depan.
Selain itu, study plan juga mencakup rencana studi rinci, seperti mata kuliah yang akan kamu ambil, proyek penelitian atau tesis yang akan kamu lakukan, serta aktivitas ekstrakurikuler atau proyek sukarela yang akan kamu ikuti. Semua ini dirancang untuk menunjukkan kepada pemberi beasiswa atau universitas bahwa kamu memiliki visi yang jelas dan terencana untuk masa depan pendidikan dan karirmu.
Walaupun tidak semua beasiswa internasional meminta study plan sebagai syarat, tetapi untuk beasiswa seperti LPDP dan beberapa universitas tertentu, study plan bisa menjadi poin penentu dalam proses seleksi.
Lantas Mengapa LPDP Meminta Peserta Membuat Study Plan?
LPDP meminta peserta membuat study plan karena dokumen ini membantu mereka memahami dengan lebih baik tujuan, motivasi, dan rencana peserta dalam melanjutkan pendidikan. Dengan study plan, LPDP dapat menilai sejauh mana peserta memiliki visi yang jelas terkait pengembangan karir dan kontribusi yang akan diberikan setelah kembali ke tanah air.
Dokumen ini juga membantu LPDP memastikan bahwa dana beasiswa yang diberikan digunakan secara efektif dan mendukung pertumbuhan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi di Indonesia.
Dengan meminta peserta membuat study plan, LPDP ingin memastikan bahwa peserta benar-benar memahami dan menghargai kesempatan yang diberikan serta memiliki rencana yang solid untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Dalam proses seleksi dokumen study plan ini, tentunya LPDP akan memilih peserta yang memiliki rencana studi yang menarik dan meyakinkan. Oh iya, selain study plan, pendaftar beasiswa LPDP juga harus menyiapkan dokumen penting lainnya, misalnya seperti surat rekomendasi beasiswa LPDP.
Lalu, bagaimana tips membuat study plan yang menarik agar bisa lolos seleksi beasiswa LPDP ini? Untuk mengetahuinya, simak di pembahasan berikutnya.
Tips Membuat Study Plan Untuk Beasiswa LPDP
Salah satu langkah penting dalam mengajukan beasiswa adalah menyusun study plan yang menarik dan meyakinkan. Nah, kali ini kami akan membahas beberapa tips membuat study plan yang menarik untuk membantumu agar lolos seleksi beasiswa LPDP. Berikut tipsnya:
Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
1. Memahami aturan penulisan
Pertama-tama, penting bagi kamu untuk memahami aturan penulisan study plan secara mendalam. Kamu harus tahu format, panjang, dan kriteria lain yang diharapkan oleh penyelenggara beasiswa. Dengan memahami aturan tersebut, kamu bisa menyusun study plan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasi pihak beasiswa LPDP.
2. Menunjukkan keunikan diri
Dalam membuat study plan, kamu harus menunjukkan keunikan dirimu. Ceritakan dengan penuh semangat pengalaman, passion, dan pencapaianmu secara rinci. Jangan takut untuk menonjolkan keunikanmu, karena inilah yang membuatmu berbeda dari pelamar lainnya. Pengenalan diri yang kuat akan membuat study plan-mu lebih berkesan di mata para penilai.
3. Menyesuaikan diri dengan visi misi beasiswa
Study plan yang baik harus mampu menunjukkan kesesuaian antara tujuan akademikmu dengan visi institusi atau beasiswa yang kamu lamar. Jelaskan dengan rinci bagaimana rencana studimu akan mendukung misi mereka. Berikan contoh konkret dan bukti nyata yang menunjukkan kesesuaian visi dan tujuanmu dengan program beasiswa yang kamu inginkan.
4. Memiliki struktur yang jelas
Study plan beasiswa LPDP yang menarik harus memiliki struktur yang jelas. Susun study plan kamu dalam urutan logis dan gunakan struktur yang jelas. Dengan memiliki study plan yang jelas, ide-ide yang kamu sampaikan akan mudah dipahami oleh para pembaca. Pastikan setiap bagian dari study plan-mu terhubung dengan baik untuk membentuk gambaran yang utuh tentang rencana studimu.
5. Menerapkan metode STAR
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) secara efektif dalam menjelaskan pengalaman dan pencapaianmu. Ceritakan situasi atau tantangan yang kamu hadapi, tugas yang kamu lakukan, langkah-langkah atau tindakan yang kamu ambil, dan hasil atau pencapaian yang kamu capai. Metode ini membantu menggambarkan kemampuan dan ketekunanmu secara sistematis dan meyakinkan.
6. Memahami isu-isu terkini
Study plan yang unggul juga mencerminkan pemahamanmu terhadap isu-isu terkini dan tren di bidang studi yang kamu minati. Gunakan referensi terbaru dan pengetahuan mendalam tentang perkembangan terbaru dalam bidang tersebut. Jelaskan bagaimana pengetahuanmu tentang isu-isu terkini akan membantu kamu dalam mengejar tujuan akademikmu dan berkontribusi pada perkembangan bidang studi tersebut.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas dan mengaplikasikannya dengan baik, kamu akan dapat menyusun study plan yang mengesankan dan meningkatkan peluangmu lolos beasiswa LPDP.
Sampai di sini kamu sudah tahu kan bagaimana tips membuat study plan yang menarik dimata penilai. Sekarang, mari lihat contohnya.
Contoh Study Plan Untuk Beasiswa LPDP
Berikut adalah contoh study plan untuk beasiswa LPDP yang dapat kamu gunakan sebagai pedoman:
Rencana Studi
Calon Penerima Beasiswa LPDP
A. Latar Belakang dan Motivasi
Salah satu masalah besar di Indonesia adalah transportasi. Selain membangun sistem transportasi modern untuk mempermudah mobilitas penduduk, penting juga untuk memperhatikan keselamatan.
Saat ini, kebijakan terkait keselamatan transportasi cenderung fokus pada teknis, sementara aspek manusia sering diabaikan karena kekurangan praktisi dan akademisi di bidang human factors. Kurangnya kolaborasi antara otoritas terkait, praktisi, dan akademisi juga menjadi hambatan.
Meskipun demikian, tantangan ini memotivasi saya untuk belajar lebih dalam tentang human factors, khususnya dalam bidang keselamatan transportasi.
1. Program Studi
Program studi yang saya ajukan adalah Master of Science (M.Sc.) In Transport Planning.
2. Waktu Rencana Studi
Waktu pelaksanaan studi yang direncanakan adalah selama 12 bulan, dimulai dari akhir September 2013 hingga akhir Agustus 2014.
3. Rencana Anggaran Biaya
Untuk menyelesaikan program studi Master of Science (M.Sc.) In Transport Planning di Institute for Transport Studies (ITS), University of Leeds, anggaran biaya yang akan diajukan mencakup biaya studi, baik pra maupun pasca studi, dan biaya hidup selama satu tahun sebagai mahasiswa pasca sarjana dengan status tinggal sendiri/single atau tidak membawa keluarga.
Berikut ini merupakan rencana anggaran biaya studi tersebut.
(Buatlah tabel isian anggaran biaya)
4. Rencana Pasca Studi
Setelah menyelesaikan studi, diharapkan pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan untuk mencapai berbagai harapan dan cita-cita pribadi, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mampu menganalisis dan mempelajari human factor in transport safety dengan baik untuk memberikan solusi tepat terhadap masalah-masalah yang ada dalam bidang tersebut.
- Mampu melakukan penelitian independen di bidang human factors in transport safety dan berkontribusi secara nyata untuk mengembangkan ilmu tersebut.
Nah, itu tadi contoh study plan untuk beasiswa LPDP yang bisa kamu jadikan referensi. Jangan lupa untuk membuat study plan yang lebih detail dan mendalam agar peluang lolos beasiswa LPDP kamu jadi lebih besar.