Saat bekerja, pasti kamu pernah capek dan mengantuk secara tiba-tiba, bukan? Bisa jadi, jam produktif dalam chronotype kamu sudah lewat lho. Produktivitas seseorang dipengaruhi oleh tipe chronotype yang berbeda-beda. Lalu, apa sih chronotype itu? Daripada penasaran, yuk simak informasi berikut.
Apa sih chronotype itu?
Siapa nih yang selalu semangat untuk meningkatkan produktivitas? Di Tengah padatnya aktivitas yang kamu jalani, sangat penting untuk memahami bagaimana pola tidurmu(chronotype) setiap harinya. Yuk cari tau bareng-bareng.
Chronotype merupakan kecenderungan alami tubuh untuk terbangun dan tertidur pada jam yang sama. Setiap orang mempunyai tipe chronotype yang berbeda-beda. Chronotype inilah yang berperan dalam menentukan kapan harus menjadi lebih kreatif, fokus, ceroboh, marah, senang dan lain sebagainya.
Kapan Waktu Terbaik untuk Belajar?
Tahukah kamu? Ternyata otak mempunyai iramanya sendiri (ehm… bukan salsa atau jazz, ya.) Irama yang dimaksud adalah waktu terbaik otak saat melakukan sesuatu, termasuk belajar. Tapi, fungsi dan kinerja otak tidak bisa dipisahkan dari sistem biologis badan kamu. Lantas, kapan sih waktu terbaik untuk belajar? Yuk kepoin jam biologis badan berikut ini:
1. Jam 6 – 9 pagi (06.00 – 08.00)
Pada jam ini, tekanan darah kamu sedang tinggi. Bisakah kamu merasakannya? Sinar matahari pagi bisa me-reset jam biologis badanmu sehingga semangat untuk belajar. Yups. Inilah waktu terbaik otak untuk belajar, baik belajar materi baru maupun mengulang pelajaran.
2. Jam 9 pagi – 2 siang (09.00 – 13.00)
Menjelang siang, hormon kortisol kamu mulai aktif. Otak kamu lebih mudah fokus pada tugas penting, termasuk belajar. Inilah waktu belajar efektif untuk mempelajari materi yang memerlukan konsentrasi tinggi.
3. Jam 3 siang – 6 petang (15.00 – 17.00)
Pernahkah kamu merasa bahwa badanmu lebih sigap dan kuat di sore hari? Inilah waktu yang terbaik untuk mengerjakan pekerjaan rumah, membereskan tugas sekolah atau kampus yang memerlukan konsentrasi tinggi.
4. Jam 6 petang – 9 malam (18.00 – 20.59)
Setelah seharian bekerja, sistem pencernaan kamu mulai beberes untuk istirahat. Kadar serotonin dalam badan juga mulai memudar. Tapi kamu masih bisa belajar kok, asal topik belajarnya ringan.

Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
Apa Saja Jenis-Jenis Chronotype?
Ketika tahu jenis chronotype, kamu akan lebih mudah menyesuaikan kegiatan dan waktumu menjadi lebih efektif. Lalu, apa saja sih jenis-jenis chronotype itu? Berikut penjelasannya:
1. The bear chronotype
Bear chronotype mempunyai waktu tidur selama 8 jam mulai dari jam 11-7 pagi. Siklus tidur dan aktivitasnya juga mengikuti pergerakan matahari. Jadi, kamu tetap bisa beraktivitas sesuai jadwal, ya.
Biasanya, kamu akan lebih produktif di pagi hari hingga siang hari sekitar jam 10-2 siang. Nah, pada jam ini kamu bisa memaksimalkan produktivitas dengan menjadwalkan tugas paling menantang atau berat.
Saat energimu menurun di sore hari pada jam 2-4 sore, kamu bisa fokus pada tugas yang lebih ringan saja.
2. The wolf chronotype
Adakah diantara kamu yang sulit bangun pagi? Itu termasuk kebiasaan wolf chronotype loh. Jika kamu ingin bangun pagi, jangan lupa pasang alarm ya.
Mirip dengan istilah “night owl”, kamu terbiasa beraktivitas setelah matahari terbenam. Maksimalkan produktivitasmu di sore hari hingga malam hari untuk menjadwalkan tugas kreatif dan kompleks.
Sebelum itu, istirahatlah terlebih dahulu untuk mengumpulkan energi di siang hari dan sore hari pada jam 6 setelah orang lain selesai beraktivitas.
3. The lion chronotype
Berbanding terbalik dengan serigala, tipe singa lebih aktif di pagi sekitar jam 5-6 pagi. Bahkan, kamu nggak masalah jika harus bangun lebih pagi dari orang lain. Waktu produktifmu mulai dari pagi hingga siang hari sekitar jam 8-12 siang. Jadi, maksimalkan waktu tersebut untuk untuk mengerjakan tugas berat ya.
Di sore hari, beralihlah ke tugas yang lebih ringan atau relaksasi karena energimu mulai menurun. Oleh sebab itu, tidurlah lebih awal pada jam 10 malam karena kamu membutuhkan sekitar 8 jam tidur per malam untuk mempertahankan energi yang tinggi di pagi harinya.
4. The dolphin chronotype
Chronotype ini digambarkan sebagai penderita insomnia yang sulit tidur di malam hari dan mudah terganggu karena faktor luar seperti cahaya dan bising. Waktu tidur yang ideal bagi chronotype lumba-lumba dimulai menjelang tengah malam sampai jam 07.30 pagi.
Poin plusnya, kamu mempunyai waktu produktif paling baik yaitu antara pukul 10 pagi hingga 2 siang untuk mengerjakan tugas berat. Dengan kata lain, ketika orang lain sudah lelah, kamu baru aktif melakukan sesuatu.
Kesimpulan
Itulah beberapa informasi mengenai chronotype. Dengan memahami tipe chronotype, kamu bisa menyesuaikan pola kerja dan kegiatanmu untuk mencapai efisiensi dan kinerja yang optimal. Yuk kenali tipe chronotype kamu dan temukan cara terbaik untuk memaksimalkan produktivitas.