Pernahkah kamu berangan-angan untuk lulus kuliah tanpa skripsi? Tenang, hal tersebut bukanlah angan semata. Saat ini kemendikbud sudah menetapkan kebijakan baru yang menyatakan bahwa mahasiswa tidak diwajibkan untuk mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan.
Namun, bukan berarti mahasiswa bisa lulus begitu saja. Mahasiswa tetap harus mengerjakan tugas lain sebagai pengganti skripsi. Lantas, tugas apa saja yang bisa dikerjakan sebagai pengganti skripsi?
Dalam artikel ini, Duniakampus.id akan memberikan informasi secara lengkap mengenai tugas apa saja yang bisa dikerjakan mahasiswa sebagai pengganti skripsi. Simak informasinya baik-baik ya. Let’s go!
Aturan kemendikbud yang menyatakan mahasiswa tidak wajib skripsi
Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi telah mengubah standar kelulusan mahasiswa dalam peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (permendikbudristek) no. 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh mendikbud bersamaan dengan program merdeka belajar episode ke-26.
Dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa mahasiswa S1 dan D4 tidak diwajibkan lagi untuk mengerjakan skripsi. Melainkan, mereka akan diberikan tugas lain sebagai syarat kelulusan.
Tugas apa saja sih yang bisa menjadi pengganti skripsi?
Pasti kamu bertanya-tanya, tugas apa saja yang bisa menggantikan skripsi? Jangan khawatir, ini jawaban buatmu. Baca sampai akhir ya!
1. Cobalah untuk membuat prototipe
Prototipe adalah versi awal atau representasi sederhana dari produk atau sistem yang dibuat untuk menguji konsep, fitur, dan kegunaannya. Prototipe bisa digunakan dalam berbagai konteks teknologi, mulai dari pengembangan perangkat lunak hingga desain produk fisik.
Pada opsi ini, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan prototipe produk sebagai tugas akhir, terutama mahasiswa jurusan vokasi atau kejuruan. Sebagai contoh, mahasiswa dari jurusan otomotif bisa mengajukan proyek prototipe kendaraan bermotor.
Dalam prosesnya, mahasiswa berkesempatan untuk bekerjsama dengan perusahaan yang menjadi sponsor dari proyek terkait. Kerjasama ini tidak hanya melatih kemampuan negosiasi, namun juga membiayai penelitian serta mendukung proses pembelajaran mahasiswa menjadi dengan lebih maksimal.
2. Susun proyek sesuai keahlianmu
Pada proyek kolaboratif, mahasiswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan proyek-proyek inovatif yang sesuai dengan keahlian mereka.
Ada dua proyek yang bisa kamu pilih yaitu tim kerja multidisipliner dan proyek-proyek inovatif. Tim kerja multidisipliner merupakan kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai jurusan untuk bertukar ide dan pengetahuan. Kolaborasi ini mendukung lingkungan belajar yang beragam dan mempersiapkan mahasiswa untuk berkolaborasi di dunia nyata.
Sedangkan, proyek-proyek inovatif merupakan proyek yang dilaksanakan sesuai jurusan yang dipelajari mahasiswa. Contohnya: proyek pembuatan aplikasi berbasis AI yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ebook Strategi Mudah Menyusun Skripsi Anti Gagal
Menulis laporan skripsi ternyata bisa semudah ini. Ikuti panduan dalam ebook ini agar laporan skripsimu cepat selesai.
Untuk mendapatkan dana, mahasiswa bisa mengajukan proposal ke perusahaan. Perusahaan tertarik mendukung proyek ini karena akan mendapatkan keuntungan langsung dari produk yang dipasarkan atau digunakan oleh masyarakat
3. Lakukan publikasi ilmiah sesering mungkin
Bagi kamu yang berminat menjadi akademisi atau peneliti, tugas ini cocok untuk dipilih. Mahasiswa bisa terlibat dalam berbagai kegiatan seperti menulis artikel, konferensi, atau berpartisipasi dalam penelitian ilmiah bersama fakultas.
Publikasi ilmiah berdampak langsung di dunia pendidikan. Hal ini karena, mahasiswa berperan aktif dalam menyumbangkan pengetahuan dalam disiplin ilmu mereka untuk menambah penghargaan pada proses penelitian.
Selain itu, untuk membagikan hasil penelitian bersama masyarakat dan industri, dan memfasilitasi penyebaran informasi yang bermanfaat.
4. Meraih prestasi pada lomba PIMNAS nasional
Tidak harus bergelar juara, menjadi finalis di ajang perlombaan mahasiswa pun bisa digunakan untuk mengkonversi tugas akhir.
Sebagai contoh, prestasi yang diraih oleh Rizal Galih Pradana, lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS). Meskipun hanya sampai ke babak final Pimnas, Rizal masih bisa mengkonversi prestasi tersebut menjadi skripsi dengan bobot 6 SKS dan nilai A
Nah, itulah tugas yang bisa kamu pilih sebagai pengganti skripsi. Pilihlah tugas sesuai minat dan keahlianmu agar lebih semangat dalam mengerjakannya. Ketika kamu kesulitan, konsultasikan tugas tersebut dengan dosen pembimbing dan jangan ragu untuk bertanya ya.
Selain itu, kerjakan dengan sungguh-sungguh ya agar hasilnya memuaskan sehingga bisa lulus tepat waktu. (Devi)
Baca juga artikel terkait mahasiswa yang mau lulus yuk.