Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Sidang Skripsi

Mau sidang skripsi? Jika iya, coba baca dahulu daftar pertanyaan yang sering muncul saat sidang skripsi beserta tips jawabnya.
Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Sidang Skripsi

Bagi mahasiswa semester akhir, sidang skripsi tuh ibarat final boss. Rasanya campur aduk, antara lega karena sudah sampai di tahap akhir, tapi juga deg-degan karena harus mempertanggungjawabkan hasil kerja keras berbulan-bulan. Dan yang paling bikin keringat dingin? Pertanyaan dari dosen penguji

api tenang, kamu nggak perlu panik duluan. Artikel ini bakal bahas 10 lebih pertanyaan yang sering muncul saat sidang skripsi, plus tips jawabnya biar kamu bisa tampil percaya diri dan sedikit lebih santai. Daripada penasaran, yuk simak informasi berikut!

10 Pertanyaan yang Sering Muncul Saat Sidang Skripsi

Sidang skripsi adalah momen puncak perjuangan mahasiswa semester akhir. Oleh karena itu, kamu harus tau apa saja pertanyaan yang sering muncul saat sidang skripsi. Berikut 10+ pertanyaan yang sering muncul saat sidang skripsi:

Mengapa kamu memilih topik penelitian ini?

Dosen ingin tahu apakah kamu memilih topik ini karena benar-benar tertarik, melihat urgensinya, atau hanya mengikuti tren.

Apa yang membedakan penelitianmu dari penelitian sebelumnya?

Dosen ingin tahu apakah kamu hanya mengulang penelitian orang lain, atau kamu punya angle baru, objek yang berbeda, bahkan pengembangan dari riset terdahulu.

Kenapa kamu menggunakan pendekatan kuantitatif/kualitatif?

Dosen ingin tahu, apakah kamu benar-benar mengerti kenapa kamu memilih kuantitatif (angka dan data statistik) atau kualitatif (makna dan interpretasi mendalam)?

Bagaimana kamu menentukan populasi dan sampel penelitianmu?

Dosen ingin tahu apakah kamu punya dasar kuat saat menetapkan siapa yang kamu teliti dan berapa jumlah respondennya. Selain itu, dosen juga akan memperhatikan teknik sampling yang kamu gunakan.

Bagaimana proses pengolahan data yang kamu lakukan?

Pengolahan data bukan hanya soal input ke SPSS atau menghitung dengan Excel. Kamu juga harus menjelaskan kenapa pakai uji-t, regresi, coding tematik, atau teknik analisis lainnya. Dan yang terpenting: apakah teknik itu relevan dengan tujuan dan rumusan masalahmu?

Apa saja temuan penting dari penelitianmu?

Dosen ingin tahu apakah kamu bisa menyampaikan temuan utama secara ringkas, jelas, dan terstruktur. Apakah temuanmu menjawab rumusan masalah? Dan bagaimana temuanmu memperkaya pemahaman tentang topik tersebut?

Bagaimana temuanmu berkaitan dengan teori yang kamu gunakan?

Dosen akan mengecek apakah kamu bisa mengaitkan hasil penelitianmu dengan teori yang kamu gunakan di bab II. Apakah temuanmu mendukung teori tersebut? Atau justru bertentangan?

Apa saja keterbatasan penelitianmu?

Dosen akan sangat menghargai mahasiswa yang bisa mengakui keterbatasan penelitiannya. Keterbatasan tersebut berupa waktu, metode, akses data, atau jumlah responden.

Apa kontribusi praktis dari penelitian ini?

Dosen ingin tahu, apa manfaat nyata dari skripsimu bagi masyarakat, organisasi, atau bidang tertentu. Kamu bisa menjelaskan bahwa penelitianmu berkontribusi pada kebijakan, strategi bisnis, atau pemahaman masyarakat.

Apa saran yang kamu berikan dari hasil penelitianmu?

Dosen ingin tahu apakah kamu bisa memberikan masukan untuk pihak-pihak terkait. Saran bisa diberikan kepada instansi, peneliti selanjutnya, atau masyarakat.

Kenapa kamu menggunakan teori tersebut dan bukan teori lainnya?

Dosen ingin tahu bahwa kamu tidak asal comot teori dari buku, melainkan benar-benar memilihnya dengan alasan yang kuat. Jelaskan kenapa teori itu relevan dengan variabel, objek, dan pendekatan yang kamu gunakan.

Terkait: Daftar Motto Hidup Lucu Mahasiswa Bisa untuk Skripsi

Tips Cara Menjawab Pertanyaan Di Atas

Meskipun sidang skripsi itu menegangkan, tapi dengan persiapan matang, kamu bisa melewatinya dengan percaya diri. Nah, di bawah ini ada beberapa list pertanyaan dan tips menjawab pertanyaan sidang skripsi yang bisa kamu jadikan referensi:

Mengapa kamu memilih topik ini?

Tips: Hubungkan dengan minat pribadi, relevansi topik, dan urgensi masalah yang ingin diteliti.

Contoh Jawaban: Saya merasa bahwa topik ini jarang diangkat secara mendalam di penelitian sebelumnya, sehingga saya ingin memberikan kontribusi kecil dengan menganalisisnya dari sudut pandang akademik dan empiris.

Apa bedanya penelitianmu dengan penelitian sebelumnya?

Tips: Tunjukkan keunikan dari objek, pendekatan, atau hasil yang kamu dapatkan.

Contoh Jawaban: Penelitian saya berbeda dari penelitian sebelumnya terutama dari segi pendekatan dan lokasi.

Mengapa kamu memilih metode kuantitatif/kualitatif?

Tips: Sesuaikan metode dengan jenis data dan tujuan penelitian.

Contoh Jawaban: Saya memilih metode kuantitatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel secara statistik dan objektif.

Bagaimana kamu menentukan populasi dan sampel penelitian?

Tips: Sebutkan teknik sampling dan alasannya.

Contoh Jawaban: Populasi penelitian saya adalah seluruh siswa SMA di wilayah X. Saya menggunakan teknik purposive sampling karena ingin mendapatkan responden dengan kriteria tertentu.

Bagaimana proses pengolahan data dilakukan?

Tips: Jelaskan langkah-langkah secara sistematis: input, validasi, dan analisis.

Contoh Jawaban: Saya menginput data Microsoft Excel. Kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan kelayakan instrumen. Saya juga menggunakan teknik analisis regresi sederhana untuk melihat hubungan antar variabel.

Apa temuan utama dari penelitianmu?

Tips: Sampaikan temuan paling menonjol yang menjawab rumusan masalah.

Contoh Jawaban: Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat stres pada siswa.

Bagaimana temuanmu berkaitan dengan teori yang digunakan?

Tips: Bandingkan hasil penelitian dengan teori, tunjukkan relevansi atau perbedaan.

Contoh Jawaban: Hasil penelitian ini mendukung teori X yang menyatakan bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh sosial media. Temuan saya menguatkan bahwa interaksi online yang intensif bisa memicu stres karena kurang percaya diri dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar di sosial media.

Apa keterbatasan penelitianmu?

Tips: Sampaikan secara jujur namun tetap profesional.

Contoh Jawaban: Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang terbatas karena saya hanya mengambil data di satu sekolah.

Apa kontribusi penelitian ini secara praktis?

Tips: Sampaikan manfaat nyata penelitianmu bagi pihak tertentu.

Contoh Jawaban: Kontribusi praktis penelitian ini adalah sebagai masukan bagi sekolah dan orang tua dalam memahami perilaku siswa yang mengalami tekanan akademik.

Apa saran dari hasil penelitian ini?

Tips: Berikan saran konkret, berdasarkan temuan.

Contoh Jawaban: Saya menyarankan agar sekolah lebih aktif memberikan edukasi digital pada siswa, khususnya dalam mengelola waktu penggunaan media sosial.

Kenapa kamu menggunakan teori tersebut, bukan teori lain?

Tips: Jelaskan relevansi teori dengan fokus penelitianmu.

Contoh Jawaban:

Saya memilih teori ini karena sesuai dengan variabel yang saya teliti. Teori ini menawarkan kerangka yang jelas dalam menjelaskan hubungan antara stimulus lingkungan dan respons individu.

Sidang skripsi memang menegangkan, tapi dengan persiapan matang dan pemahaman yang utuh terhadap isi skripsimu, kamu pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar. Ingat: dosen bukan mencari kesempurnaan, tapi menilai proses berpikir, pemahaman, dan usahamu.

Baca juga: Mahasiswa Tidak Wajib Skripsi, Ini Penggantinya

Baca juga: